Monday, July 28, 2008

The Day After Tomorrow [2004]

**** Four stars!

Oke, bisa jadi gw telat banget baru nge-review film ini. Emang jujur aja gw kurang suka film-film bernuansakan “world disaster” ini. Belakangan baru doyan setelah nonton The Mist [dan dulu Deep Impact sama Armageddon, itu juga cuma 2 film itu aja yang gw tonton dijaman itu]. Bukannya gw ngga suka, tapi kadang gw suka tenggelam sama luapan emosi gw sendiri. Gw suka jadi norak sih kalo nonton film – apalagi yang emang keren. Bisa tiba-tiba kesel sendiri, marah tiba-tiba atau nangis sampe kepikiran di mimpi. Nah film The Day After Tomorrow ini bisa dibilang “standar” dalam mengocok emosi gw. Ngga sebegitu tegangnya juga gw nonton film ini.

Yang pasti special effect-nya keren, story line nya asik karena gw suka biar film itu macho nya kaya apa tapi sentuhan “kemanusiaannya” tetep ada. Nah film ini oke dalam meramu ceritanya, pretty touching. Teruuus, plot nya keren. Tapi sebenernya yang jadi juara di film ini adalah “message content”-nya. Film ini mau menggambarkan bahwa, bahkan kecanggihan teknologi manusia masih bisa salah dalam menerka. Manusia seharusnya ngga harus nungguin sebuah peringatan dulu baru mau bertindak. Semua tindakan harus dari dasar hati, manusia ngga boleh mengandalkan manusia, mereka harus mengandalkan kata hati dan insting mereka sendiri. Apalagi untuk urusan kelestarian alam dan seluruh habitatnya. Gw yakin ngga ada manusia di dunia ini yang belum pernah denger tentang peringatan Global Warming di media manapun yang pernah mereka liat. Gw yakin pesan itu sampe ke mata dan telinga mereka. Tapi apa iya ya pesan itu sampe ke hati mereka? Apa iya mereka bener-bener sadar apa yang mereka hadapi kedepan kalau mereka masih akan melanjutkan sikap ignorance mereka?

Gw jadi inget sebuah email yang pernah dikasih sama salah seorang temen kantor gw tentang ramalan seseorang mengenai masa depan bumi dan angkasa 100 tahun kedepan secara spesifik [I’m thinking of posting it today, just wait]. Dan salah satunya peramal itu berbicara tentang bagaimana bumi perlahan memberontak pada manusia, bagaimana ras manusia terancam punah karena ulah mereka sendiri dsb. Terlepas dari keyakinan akan kebenaran ramalan itu atau ngga, we can’t deny that indeed it is now happening, that the earth screams, that the earth is exhausted. It is nothing to lose to pay a bit attention to the earth isn’t it? Itulah inti dari film ini dimana, above it all, gw paling kagum [betewe gw jadi ceramah dadakan ya].

~G~

No comments: