Thursday, April 19, 2007

Whipped


I present this to you costless

You can see it all over on this reckless desire

Like an open gate at the dark mansion without guardians

I’ve wrapped my heart with steeliest wall

Locked it up with a spell that only you can tell

I’m this nude… I’m this weak

Standing within you

What’s on the world has given you that light?

When it’s all I wander in my dark paths

That “lost” is the only word best describe the end of my journey

I’ve been an escapee

Built my own world when I no longer found conformity on the other one

And you’re my escapism…

You’re my exuberant…

You’re my narcotics…

As I always harassedly need you in a lethal dosage

Diffusing harshly and haunting my fragile heart like a ghost

I’m whipped… by my climax… my orgasm…

By Y.O.U

- g -

Thursday, April 12, 2007

Nagabonar Jadi 2

Setelah kemerdekaan, NAGABONAR (Deddy Mizwar) seorang diri berhasil membesarkan anaknya, BONAGA (Tora Sudiro) - buah hati hasil pernikahannya dengan KIRANA (almarhumah), yang kini sukses jadi pengusaha di Jakarta.

Sebagai anak, BONAGA memiliki persamaan watak dan karakter dengan Bapaknya: jujur, bertanggungjawab, dan juga sama-sama tak mampu menyatakan cinta pada wanita. Dengan jiwa kepemimpinannya, BONAGA - bersama POMO (Darius Sinathrya), RONNIE (Uli Herdinansyah), JAKI (Michael Muliadro) - mengelola bisnis yang strategis. BONAGA bersama tiga sahabatnya merupakan cermin anak muda modern: metroseksual, pintar, cerdas, dan dinamis.

Konflik utama film ini adalah saat BONAGA dan sahabat-sahabatnya ingin 'menjual' kebun kelapa sawit milik Bapaknya di kampung halamannya, Sumatra Utara, kepada investor dari Jepang untuk dijadikan sebuah resort. Tentu saja NAGABONAR sangat marah sebab di kebun itu terdapat tiga kuburan orang yang 'selalu hidup' di hati NAGABONAR: KIRANA - istrinya, MAK-nya, dan Si BUJANG - sahabatnya. "Apa kata dunia?"

MONITA (Wulan Guritno), konsultan bisnis BONAGA, yang cantik, mandiri, profesional, dan mencintai BONAGA, berusaha menjembatani konflik antara Bapak dengan anak itu.

Pertemuannya dengan UMAR (Lukman Sardi), anak seorang pejuang yang jadi sopir bajaj dan menjalani kehidupan sederhana, menjadi titik balik sikap NAGABONAR dalam melihat dunia dan kehidupan.
___________________________________________________________________________________________________________--

Maunya sih kasih bintang 11 deh buat film ini. Emosi gw bener-bener dikocok sama film ini. Ada satu scene yang mengharu biru dimana air mata gw udah diujung mata, tiba-tiba gara-gara celetukan ngaconya Nagabonar gw yang ada ngga jadi nangis tapi malah ngakak lagi!! Berlaku juga sebaliknya, pas lg asik2 ketawa tiba2 langsung adegan mengharukan. TOP banget deh ini film. Bisa jadi ada si ganteng Tora / Darius, ada si cantik Wulan Guritno, ada si lucu Indra Birowo / Ully..Tapi menurut gw, Deddy Mizwar tetep primadonanya di film ini. Love his acting sooo much!!Sumpah, LOE RUGI klo sampe kelewatan ni film!! Ngga nyesel gue sampe niatin cabut kuliah buat nonton film ini di sama bro Ardi dan temen-temennya di Setiabudi One, hehehe... Emang dasarnya lagi bosen banget ma rutinitas, ngabur & nonton Nagabonar emang refreshing banget!!


"Nomat"-time!!
Apr 9, 2007
Setiabudi One
Iwed, Ardi & friends



Line fave gw waktu Nagabonar ngedorong anaknya si Bonaga buat ngomong ke Monita...

Nagabonar: Sudah cepat sana kau ucapkan 'selamat malam Monita' atau 'selamat tidur Monita' atau apalah... terserah kau saja, 'selamat idul fitri' juga boleh!!

Mbuahahahahahaha!!!!!