Monday, February 12, 2007

I see you

Mengintip gundah di balik tirai abu-abu

Selepas perkataanmu yang memilukan, menyayat asa dan membiarkannya terbang tanpa panduan

Yang penting kehadiranmu aman

Ditemani dalam selimut kebohongan dan segelas ketakutan berwarna perak mengawang

Namun aku telah melihatmu…

(August 00, Kamar Sang Tercinta)

Mengetuk raga terjaga dalam kematian

Bahkan tak menggubris teriakan para munafik yang berpura-pura kehilangan

Dilatari goresan angin sembilu dan cahaya jingga matahari

Memilukan…

Hanya inikah yang tersisa dari persahabatan?

Kau bahkan tega membiarkanku menangis bersama robot-robot berkepala manusia ini

Memalukan!!

Sekarang kita berada di alam berbeda, merenda kasih dengan Dewa Malam yang tak lagi sama

Namun aku telah melihatmu

(Jan 01, TPU Budie Darma)

Dengan bola mata menatap layaknya pandangan Cleopatra

Menyibak diri, membuka raga dan menawarkan jasa

Kau kupu-kupu malam penuh kenikmatan

Sang Approdite dengan rambut terurai sehalus sutra India

Mengabulkan mimpi…Membuai lelaki

Kau berkata itulah sejatinya dirimu

Namun aku telah melihatmu…

(Okt 04, Taman Lawang)

“Saya terima nikahnya Rhiny Anggraini dengan seperangkat alat shalat dan sejumlah mahar yang telah tersebutkan, tunai!”

Dengungan syukur menggema di tiap sudut dinding yang dingin

Kau bersalaman dengannya…

Menatap matanya dan menerima janji sucinya dengan tawa

Namun aku telah melihatmu…

(Dec 05, Masjid Al-Musyawarah)

Masih terasa hangat hembusan nafasmu di telingaku

Menggaungkan serentetan kalimat surga bertautan cahaya membahana

Kau berhasil menyentuh sisi paling rapuh dalam ke”ada”anku yang tak terjangkau mata

Sial…Dan aku pun percaya

Tiba-tiba si bodoh ini tersadarkan bahwa ia baru saja dijerumuskan ke dalam neraka

Yang terbalut dengan rapih dan hati-hati seperti segundukan piramid indah yang meruncing dan tajam

Atas nama cinta yang sebenarnya tak pernah ada

Namun aku telah melihatmu…

(Dec 06, Tanjung Priok)

Terima kasih untuk Sang Waktu yang berkolaborasi dengan Tuhan dan menciptakan kondisi “sakit hati” dan “pendustaan”, hingga – sampai detik ini – aku tak berhasil melihat diriku sendiri…

(Jan.22.07 – Wisma Bakrie 2)

*Ditemani Sang nikotin dan Sang caffeine…Dua hal yang mungkin paling nyata di dunia*

- g -

No comments: