Dia melesak menyalak bagai serigala galak berlari tersentak-sentak menguar bau sangat menyengat dari bayangannya yang berkali-kali mengelebat dalam pekat gelap yang terhirup serap diantara deras lebat hujan yang terdengar berderap bahkan aku pun terkesiap melihat serigala itu seperti meratap pedih pada angin yang dihujat pada langit yang didebat dia merasa paling hebat sampai ia tertawa dengan nafsu menggelegak termakan kesombongan watak tergerogoti ketamakan otak terus saja menyalak pada selongsong kosong yang tak berontak yang terus saja menetap ditempat ia berpijak dan tanpa gentar menatap serigala dengan kekerasan yang mantap dibuatnya si serigala pengap tanpa memutuskan mata untuk berkontak dan serigala tak tahan lalu berteriak sampai suaranya serak sampai tenggorokannya rusak sampai darahnya mengendap sampai dagingnya berkarat sampai semua orang memandang dengan makna yang sarat dengan satu kata: SARAP!
No comments:
Post a Comment