"Ternyata jempolnya di dunia maya lebih bernyali daripada mulutnya di dunia nyata"
Atau ini dooong twit gue yang cetar membahana tadi malem,
"Walau beda payung tp kalo jalan beriringan, Anda adl saudara sy. Tp kalo dateng cuma nyampah, maaf... Gw kaga suka maenan sampah :D #cihuy"
Salam 'alaikum...
Sudah bisa menebak apa yang akan gue bahas?
Sudah bisa menebak apa yang akan gue bahas?
Yes. Monster hestek bernama #NoMention!!
Twitter adalah social media yang terbukti sekarang ketenarannya melebihi Facebook. Semua manusia, semua pemikiran, semua opini, semua abege2 galau tumpah ruah di Twitter, berebut mau ngomong, berebut mau menuh2in timeline, berebut minta di follow, di mention, di reply, di retweet. Semua terlihat kaya ngga punya hidup asli di dunia nyata.
Lalu, muncul deh tuh istilah2 perTwitteran kaya #TwitWar, #CyberBullying lewat Twitter, #PelukVirtual dan yang teranyar dan hestek paling bertanggung jawab dalam menimbulkan ricuh di timeline >> #NoMention.
Funny fact I found about this #NoMention is that, sometimes it's the only way you can do to provoke person[s] you aim to feel pointed upon your #NoMention twits and got your message, when frontal way isn't working. Gue bilang itu lucu karena saat cara frontal [Mention, DM atau BBM] yang kita tujukan buat sasaran kita ngga digubris, justru disaat kita ngetwit #NoMention yg notabene tidak mention siapapun dalam twitnya, sasaran kita justru bisa "kena" & itu adalah alat pancingan paling efektif untuk si orang itu bersuara [dan biasanya akan #NoMention juga, oh geez... Kill me].
Lu bayangin kalo nyinyir-nyinyiran dijaman dulu pake telegram... Nunggu ampe gigi loe raib semua juga belon tentu masalah selesai. Lama cuy! :p
Tapi apa iya #NoMention itu solving problem?
Yaaa... Kalo punya otak sih bisa dijawab sendiri yaaaa.... *tepok Pramuka*
Seumur-umur gue berteman dekat, atau berhubungan dengan suami dan keluarga gue, gw belajar bahwa menyindir dan menyinyir mungkin akan membuat sasaran kita sadar bahwa kita sedang MEMBICARAKAN dia, tapi PESAN yang mau kita SAMPAIKAN sampe ngga ke dia?
Menurut looooee?!
Nah, jadii... Akhir-akhir ini, banyak personal2 pengecut yang seneng banget menyinyir (tanpa sirih dimulut mereka & sepasang payudara palsu >> untuk cowo2 gengges) di Twitter, dengan harapan ada sedikit perhatian mereka dapatkan (atau selepetan sendal mungkin lebih pantes). Suwe'nya, kadang twit2 #NoMention dia malah 'nembak' sasaran yang salah. Kalo mentok, biasanya #NoMention nya diganti ke #NtMS biar kesannya bersahaja, bukan berghibahaja (Hayooo, pada ngerasa yaa? Ahahaha...). Masalah ngga kelar, yang ada malah melebar...
Kan bego?!
Untungnya gue yang baik hati, tidak sombong, gemar menabung & ceria ini bukan tipe orang yang gampang tersinggung dengan twit2 #NoMention atau emang gue simply ngga peka dengan trik2 recehan. But in the end, akan selalu ada orang2 yang info ke gue perihal penyinyir yang kangen pengen gue perhatiin. But sorry my dear, I'm not cheap. Mau perhatian gue? Wani pirooo??
Yang menurut gue harus digaris bawahi, di bold, di italic & kalo perlu di tato di otak kita bersama adalah; Ironisnya, twit #NoMention itu justru kita lakukan untuk nyinyir dengan orang yang KITA KENAL dan KENAL KITA. Seriously? Untuk menyampaikan uneg2 terhadap temen, saudara... Do we really need #NoMention twits?
Lucu lu boy, tapi lama-lama anyep.
I don't know what your parents have taught you about hablumminannas ya.. Tapi gue dibesarkan dari keluarga (terutama bokap) yang frontal. Ngga suka? Bilang langsung ke yang bersangkutan. Keberatan? Bilang langsung. Mau mengingatkan? Langsung ke sasaran. Seberapa lama pun masalah baru bisa selesai, tapi setelahnya udah lega. Ngga ada api dalam sekam, ngga ada dendam, ngga ada "tapi kan..." di dalam hati. Kelar!
Sebenernya budaya menyinyir ini udah sampai ke tahap memprihatinkan sih menurut gue, posisinya udah mulai ngebut nyaingin kata "hater". Atau emang nyinyir itu embrio nya hater. Does it feel really good to be hater, people? Are you really happy when someone's broken and you're broken when someone's happy? Sad but true, #NoMention twits have been overratedly abused with irresponsible peope.
But then again, as I have twitted last night as well,
"I was bitching around. I was doing nomention. Got the point? Yes... Nomention is just for bitching around w/o offering any solution. There!! And if you smart enough to bitching around, be smarter to clean up the mess. Don't do what dog does; poo-ing, pawing & leaving the stinks."
Eh, ada satu lagi sik...
"Sesungguhnya tersinggung karena twit #nomention adalah hak semua manusia. Tolong itu jangan diambil semua hak tersinggungnya, maruk amat."
Gitu aja sik... Hope we can learn from our lessons. Dan setelah ini, gue ngga mau terima komen2 #NoMention, lagi kaga kepengen ge-er. Lagipula mau tau ngga rahasia gue dalam berteman? Mau?
Baca QS. Al-Hujuraat : 12 aja gih ;)
Cukup sekian dan terima traktir.
Wassalam,
Iwed (ngga pake #NoMention dan bukan anonim)