Otakku kacau, galau terhalau bara
Menghitung jumlah degup jantung...
Yang entah bagaimana bersatu dengan lambung
Seperti pusaran mesin cuci
Aku ingin muntah, aku ingin pingsan
Memikirkan yang "tak terpikirkan"
Ini sudah jam 2, mengapa jam di dinding itu tak bisa diam?
Dan mengapa air mata ini juga tak bisa diam?
Menggenang di ujung jurang jiwa...
Seperti kristal mati tak berarti
Bila saatnya tiba, mungkin aku akan menyerah
Mengusung bendera putih dengan teriakan "berakhir saja sudah!"
Biar aku sulam jaring-jaring hidup ini sendiri
Kan ku buat benteng diri semu tak terjamah
Koyakan membekas ini
Jadi saksi kekejaman satu kata terbungkus dasar makna bernama cinta
Pasrahlah wahai Dewa!
Cinta tidak selalu indah bagi semua insan ada
Bagai mata air jernih..
Namun banyak kerikil tajam menusuk
Bagai angkasa indah tak terkata
Namun tak ada ruang daya menghirup udara
Sudikah anak hawa mati tanpa cinta?
Bertanya pada satu persoalan semesta
Mencari jati pada diri yang fana
Jantungku masih berdegup...
Air mata masih menghangat...
Aku tak tidur, tak pula terjaga
Aku ada dalam ketiadaan, atau tidak ada diantara keduanya?
Cinta...itulah
Tidak indah, tidak hina
Tidak salah, tidak dosa
Tak diantara keduanya...
- Goddess -