Wednesday, January 24, 2007

Bengong...Terus kesambet!

Setelah puas meghisap racun nikotin dalam-dalam dan kenyang menghabiskan Chicken mushroom soup dan segelas lemon tea segar sampai habis, dan tertangkap oleh matanya sepasang merpati yang sedang asik berbincang di sudut kenyamanan. Berbicara tanpa kata, berbicara tanpa aksara, berbicara hanya dengan mata/ Dan mata keduanya menyiratkan segalanya...

Menangkap tidak kebisingan sekitar...Memedulikan tidak tatapan-tatapan lain...Mendengar hanya apa yang disampaikan oleh pasangan merpatinya yang sedang berbicara melalui kepakan lembut sayap putihnya dan tatapan merah jingganya yang menyiratkan dia sedang menatap matahari terbenamnya yang penuh terisi dengan romantisme cinta.

Dan mereka memadu kasih...
Tiba-tiba pipinya memerah melihat pemandangan itu...
Tanpa dia sadari...
Betapa dia merindukan di tatap seperti itu lagi...

Dia pun kembali menghisap sebatang kekecewaan yang langsung membara tanpa harus dinyalakan dengan sebuah lighter.

11.01.07
Oh La La Cafe
Iwed-Ardi

Time...

I open my heart to slowly close it. So there'll be just a bit of time left for you, my sweet sin..

- g -

Why...

Tetap tidak bisa dimengerti - bahkan sampe detik ini - kenapa selalu ada saja jarum di sela-sela kain sutra yang membalut dan memanjakan tubuhku?

-goddess-

Carry that burden, no matter what..

Frodo Baggins: I wish the ring had never come to me. I wish none of this had happened.

Gandalf the Grey: So do all who live to see such times. But it's not for them to decide. All we have to decide is what to do with the time that is given to us


[One of the best quotes. From the movie Lord of The Ring; The Fellowship of The Ring]

Sunday, January 07, 2007

Everybody Hurts

Memutar volume tape untuk menciptakan efek pembesaran volume suara Andrea Corr saat menyanyikan lagu "Everybody Hurts" sebagai usaha terakhirnya memblokir teriakan-teriakan dari kedua orang yang paling dia cintai di dunia ini, yang sekarang sedang beradu urat saling menyerang dengan racun yang lebih mematikan dari bisa ular dan lebih perih dari sengatan lebah. Dia bernyanyi mengikuti alunan lagu dengan volume pita suara sedikit lebih dari standar yang dibutuhkan. Dia tidak berhenti bernyanyi saat suara teriakan-teriakan di ruang sebelah semakin melengking, pun tidak juga saat salah satu dari dua orang tercintanya itu membentaknya untuk mengecilkan volume tape dan volume suaranya.

Dia hanya berhenti bernyanyi sebentar saat mengetikkan sebuah pesan singkat,
"Say, jalan yuk! I wanna get out from this fuckin hell...They start it again"

Dia juga hanya berhenti bernyanyi sebentar saat menerima jawabannya,
"Yuk! Jam 11 di tempat biasa...Tegar ya, babe."

Pun, dia tak berhenti bernyanyi saat dia membasuhkan seluruh tubuhnya dan seluruh gundahnya dengan elemen bumi bernama air, karena teriakan-teriakan orang tuanya tak kunjung mereda...di sebuah ruang terpisah dengan batu bata, tepat didepannya.

-Goddess-